elhakeem
RAHMAH
>>)§(<<
"Rahmah" adalah kondisi psikologis yang muncul di dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang bersangkutan untuk melakukan pemberdayaan.Karena itu; dalam kehidupan keluarga; masing-masing, suami dan istri, akan bersungguh-sungguh bahkan bersusah-payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya."Rahmah" menghasilkan kesabaran, murah hati, tidak cemburu buta, pemiliknya tidak angkuh, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak juga pemarah, apalagi pendedam.Ia menutupi segala sesuatu dan sabar menanggung segalanya.Sementara "mawaddah" tidak mengenal batas kesudahan.Mengapa Al Qur'an menggaris bawahi hal ini dalam rangka jalinan perkawinan?Agaknya karena, betapapun hebatnya seseorang, ia pasti memilki kelemahan.Dan betapapun lemahnya seseorang, pasti ada juga unsur kekuatannya.Suami dan istri tidak luput dari keadaan demikian, sehingga suami dan istri harus berusaha untuk saling melengkapi.Ada mitos Yunani yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki anasir yang terdapat pada wanita dan pria.Konon bentuk manusia ketika itu bulat, akibat perputaran gerak yang mendominasi alam.Tetapi manusia melanggar ketentuan Dewa Zeus, sehingga manusia dibelahnya; separuh menjadi wanita dan separuh lainnya menjadi pria.Pria dan wanita akan merasakan kenikmatan saat berdampingan, yaitu kenikmatan ruhani saat berdampingnya jiwa dan raga mereka.Kita tentu tidak percaya mitos ini.Apalagi bila kita memahami firman Allah:Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yng satu dan menciptakan darinya (dari itu) pasangannya..::QS An Nisa' 1::. Kitapun tidak memahami ayat itu dalam arti perempuan diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Adam.Karena, seperti ditulis Rasyid Ridha ketika menafsirkannya:"Seandainya pernyataan penciptaan dari tulang rusuk itu tidak termaktub dalam Perjanjian Lama, maka tidak seorang Muslim pun akan berkata demikian".Boleh jadi tidak terlalu keliru bila kita pahami itu secara metafor.Yakni masing-masing kita memiliki kekurangan, yang tidak dapat tertutupi kecuali dengan pernikahan.Kembali kepada firman Allah diatas dan yang semakna dengannya seperti:Allah menjadikan dari diri kamu pasangan-pasangan..::QS Ar Rum 21::.Firman-firman tersebut mengandung isyarat bahwa suami dan istri harus dapat menjadi "diri" pasangannya, dalam arti masing-masing harus merasakan dan memikirkan apa yang dirasakan dan dipikirkan pasangannya dan masing-masing harus mampu memenuhi kebutuhan pasangannya.Istri-istri kamu (para sumi) adalah pakaian untuk kamu dan kamu adalah pakaian untuk mereka..::QS Al Baqarah 187::.Ayat diatas tidak hanya mengisyaratkan bahwa suami-istri saling membutuhkan sebagaimana kebutuhan kita pada pakaian, tetapi juga berarti bahwa suami-istri; yang masing-masing menurut kodratnya memiliki kekurangan; harus dapat berfungsi "menutup kekurangan pasangannya", sebagaimana halnya pakaian menutup aurat (kekurangan manusia).Ketahuilah bahwa kasih disuburkan dengan kesadaran bahwa tak seorangpun yang sempurna.Kekurangan yang dimiliki istri boleh jadi dimiliki juga oleh suami dalam bentuk yang lain.Kesalahan yang dilakukan oleh suami dapat juga dilakukan oleh istri dalam bentuk yang sama atau bahkan lebih parah.Kesadaran demikianlah yang dapat memelihara dan menyuburkan kasih.Namun jika kasihpun putus, jangan putuskan pernikahan, karena ada amanah yang harus dipertahankan.
>>)§(<<
elhakeem.xtgem.com